3 Jun 2009

UNGKAPAN HATI KEKASIH

Semula aku mengira aku selalu mengejar dan menjajagi namun setelah aku sadari aku hanya mengejar ambisi tak bertepi
Ya, aku memang tak pernah pantas dimilikinya, berbulan-bulan aku tahu itu, tapi aku diam saja. Egois. Tidak pernah satu detikpun aku mampu membuat Engkau bersinar sebahagia tanpa aku. Aku pikir aku telah seluruhnya mencintai, padahal aku hanyalah batu penghalang bagi kebahagiannya. Ma’afkan aku sayang……hanya seginilah kemampuanku. Andai aku bisa berbuat lebih……
Ketika bibirmu merekah membentuk sebuah senyum seperti prajurit gagah muncul dari kayangan, namun ketika aku sadar, disenyum itu tidak ada aku, aku tergores bagai diserbu seribu serdadu.
Aku hanya seonggok benda yang menjijikkan, tiada guna dan tak berharga yang harus direnovasi atau bahkan dimuseumkan
Kuterjebak dalam harap dan terperangkap dalam angan, sejuta cerita telah datang dan pergi, sejuta cita akan datang mengilhami, namun ada satu anak kunci yang harus menetap abadi; sang komunikasi.
Kalau aku boleh jujur ku iri pada sosok-sosok yang berusaha merenggutmu dariku, ku cemburu pada orang-orang yang bisa dekat padamu.
Maafkan aku yang memperkeruh suasana dengan puisi-puisi konyol ku, dimana didalamnya tak tercipta keindahan ataupun ketinggian bahasa dan budi pekerti
Kutarik pelana emosiku, bahwa itu tidak pantas untuk diungkap, namun hati tidak pernah mau mengerti, aku gagal lagi.
Jika kau terluka, jangan pernah halangi jiwamu tuk mengadu, sampai kapanpun aku akan selalu menunggu saat dimana kau butuh aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar